MEMBUAT KATA-KATA MENJADI SENJATA KESUKSESAN KITA!
Berhati-hatilah menggunakan kata-kata. Sekedar sharing bahwa saya telah melakukan percobaan tentang kekuatan kata-kata.
Seperti judulnya, semoga setelah membaca postingan ini kita akan dapat mengendalikan kata-kata yang keluar dari setiap perkataan kita.
Okay percobaan yang saya lakukan diilhami dari sebuah audio motivasi TDW. Disana Pak Tung menyebutkan bahwa kata-kata berkuasa. Beliau menceritakan sebuah penelitian yang digunakan untuk membuktikan bahwa kata-kata memang berkuasa.
Lebih jelasnya Info tersebut ditulis dalam sebuah buku yang berjudul “The Hidden Messanges In Water” karya Masaru Emoto.
Karena penasaran, langsung saja saya buktikan. Langkah yang sya lakukan sama dengan yang ada di buku.
Pertama-tama saya menyimpan nasi pada 2 gelas air mineral yang berbeda kemudian di tutup rapat. Yang satu saya beri tulisan positif seperti kamu baik, cantik, pintar, aku sayang sama kamu. Kemudian yang satunya saya beri tulisan kamu jelek, goblok, aku benci kamu.
Setiap hari saya keluarkan kata-kata untuk 2 gelas itu sesuai karakternya. Gelas positif ucapkan kata-kata positif, begitu pula sebaliknya.
Diamkan nasi dalam gelas tersebut kurang lebih 1-2 minggu dan setelah itu lihat hasilnya.
Ternyata kekuatan kata-kata memang sangat AMPUH. Nasi dalam gelas negatif ketika dibuka baunya sangat busuk dan warnanya hitam. Sedangkan nasi di gelas positif dan diberi kata-kata positif ternyata memang membusuk juga, tapi busuknya berbau harum seperti ragi dan warnanya putih.
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bukan bahwa kata-kata berkuasa. Apa yang keluar dari mulut kita akan memberikan sinyal berupa getaran gelombang elektromaknetik kepada benda/orang yang kita ajak bicara.
Sehingga berhati-hatilah menggunakan kata-kata. Ucapkanlah HANYA kata-kata yang potitif, yang dapat memberikan semangat sehingga hidup kita menjadi lebih baik lagi. Bahkan kata-kata dapat menjadi senjata kesuksesan kita.
Pertanyaan saya adalah, sudah berkata-kata positifkah anda hari ini? Mari kita ucapkan HANYA kebaikan dan hal-hal positif untuk hari ini dan seterusnya.
Sabtu, 14 Januari 2012
http://maknahidup.blogdetik.com/2011/06/18/berfikirlah-hari-ini-atau-tidak-sama-sekali/
Berfikirlah Hari Ini atau Tidak Sama Sekali
Marilah kita memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya dengan mulai berfikir, merenung, berintrospeksi diri, memotivasi diri sendiri akan hal positif atas hidup dan kehidupan kita. Seseorang akan terus berkembang jika ia selalu memikirkan langkah terbaik dalam hidupnya sesuai kemampuannya.
Berfikirlah hari ini demi hari esok yang lebih baik. Pikirkan apa yang seharusnya kita pikirkan dan jangan pikirkan apa yang semestinya tidak perlu kita pikirkan, karena waktu sangat berharga untuk memikirkan sesuatu. Berpikirlah positif karena ia akan menjadi motivasi terkuat dalam diri dan hidup kita. Jangan pernah berfikir negatif karena ia akan menjadi penghambat rencana kita. Tapi pikirkanlah dampak terburuk dari apa yang akan kita lakukan agar kita selalu berhati hati dalam bertindak.
Renungkanlah perjalanan hidup kita hari ini demi langkah hidup yang lebih tertata rapi. Renungkan apa yang semestinya kita renungkan tapi jangan renungkan kegagalan kita hari ini sebagai keterpurukan. Dan adalah yang terbaik menyiasati kegagalan itu sebagai pelajaran dan cambuk agar diri kita tidak gegabah dalam bersikap juga tidak menyimpang dari jalur rencana hidup kita. Jadikanlah renungan sebagai sarana mengevaluasi diri sampai sejauh mana konsistensi kita terhadap rencana yang telah kita buat dengan perbuatan nyata yang kita lakukan.
Berfikirlah dan merenunglah hari ini atau tidak sama sekali. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita masih mencintai jalan di tempat. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita merasa inilah hari tersukses dalam hidup kita. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kebaikan dan kesempatan hari esok akan dibiarkan berlalu begitu saja. Tidak perlu berfikir dan merenung jika masa depan kita tidak menjadi prioritas hidup kita. Maka berfikirlah serta merenunglah apa yang ingin kita raih, apa yang ingin kita gapai, apa yang ingin kita genggam dan terakhir sampaikan ia dalam do’a kita kepada Sang Khalik yang Maha Mengetahui hal terbaik dalam hidup dan kehidupan kita.
Cukupkah hanya dengan berfikir dan merenung tentang hari esok yang lebih baik? Ternyata TIDAK, ada hal yang bisa jadi kita lewatkan yang bahkan ia adalah sebagai kendaraannya, yaitu BERBUAT DALAM TINDAKAN NYATA. Karena semuanya akan menjadi SIA-SIA jika kita hanya berfikir dan merenung serta berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla tanpa ada tindakan nyata yang dilakukan.
Maka motivasilah diri kita dengan segenap pikiran kita, dengan segenap kemampuan kita, dengan segenap keahlian kita, dengan apapun yang kita bisa. Belajarlah dari alam, belajarlah dari setiap perkataan, belajarlah dari setiap perbuatan, belajarlah dari hal-hal kecil, karena dengan belajar kita akan semakin mengetahui kebodohan dan kekurangan diri kita. Wallahu ‘Alam bi Showwab.
“Jika perkataan saya diatas benar adanya, maka itu semata-mata dari Allah Azza wa Jalla dan bila perkatan saya diatas salah, maka itulah kekurangan diri saya sebagai hamba Allah yang awam lagi dhaif.”
Marilah kita memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya dengan mulai berfikir, merenung, berintrospeksi diri, memotivasi diri sendiri akan hal positif atas hidup dan kehidupan kita. Seseorang akan terus berkembang jika ia selalu memikirkan langkah terbaik dalam hidupnya sesuai kemampuannya.
Berfikirlah hari ini demi hari esok yang lebih baik. Pikirkan apa yang seharusnya kita pikirkan dan jangan pikirkan apa yang semestinya tidak perlu kita pikirkan, karena waktu sangat berharga untuk memikirkan sesuatu. Berpikirlah positif karena ia akan menjadi motivasi terkuat dalam diri dan hidup kita. Jangan pernah berfikir negatif karena ia akan menjadi penghambat rencana kita. Tapi pikirkanlah dampak terburuk dari apa yang akan kita lakukan agar kita selalu berhati hati dalam bertindak.
Renungkanlah perjalanan hidup kita hari ini demi langkah hidup yang lebih tertata rapi. Renungkan apa yang semestinya kita renungkan tapi jangan renungkan kegagalan kita hari ini sebagai keterpurukan. Dan adalah yang terbaik menyiasati kegagalan itu sebagai pelajaran dan cambuk agar diri kita tidak gegabah dalam bersikap juga tidak menyimpang dari jalur rencana hidup kita. Jadikanlah renungan sebagai sarana mengevaluasi diri sampai sejauh mana konsistensi kita terhadap rencana yang telah kita buat dengan perbuatan nyata yang kita lakukan.
Berfikirlah dan merenunglah hari ini atau tidak sama sekali. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita masih mencintai jalan di tempat. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita merasa inilah hari tersukses dalam hidup kita. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kebaikan dan kesempatan hari esok akan dibiarkan berlalu begitu saja. Tidak perlu berfikir dan merenung jika masa depan kita tidak menjadi prioritas hidup kita. Maka berfikirlah serta merenunglah apa yang ingin kita raih, apa yang ingin kita gapai, apa yang ingin kita genggam dan terakhir sampaikan ia dalam do’a kita kepada Sang Khalik yang Maha Mengetahui hal terbaik dalam hidup dan kehidupan kita.
Cukupkah hanya dengan berfikir dan merenung tentang hari esok yang lebih baik? Ternyata TIDAK, ada hal yang bisa jadi kita lewatkan yang bahkan ia adalah sebagai kendaraannya, yaitu BERBUAT DALAM TINDAKAN NYATA. Karena semuanya akan menjadi SIA-SIA jika kita hanya berfikir dan merenung serta berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla tanpa ada tindakan nyata yang dilakukan.
Maka motivasilah diri kita dengan segenap pikiran kita, dengan segenap kemampuan kita, dengan segenap keahlian kita, dengan apapun yang kita bisa. Belajarlah dari alam, belajarlah dari setiap perkataan, belajarlah dari setiap perbuatan, belajarlah dari hal-hal kecil, karena dengan belajar kita akan semakin mengetahui kebodohan dan kekurangan diri kita. Wallahu ‘Alam bi Showwab.
“Jika perkataan saya diatas benar adanya, maka itu semata-mata dari Allah Azza wa Jalla dan bila perkatan saya diatas salah, maka itulah kekurangan diri saya sebagai hamba Allah yang awam lagi dhaif.”
Langganan:
Postingan (Atom)